Memento Mori - Sebuah Pengingat Akan Kematian

Memento Mori - Sebuah Pengingat Akan Kematian

Memento mori carpe diem, apakah kita selalu mengingat akan kematian kita? apakah kita sudah menjadi lebih baik setiap harinya?. Umum seperti yang kita tau, bahwa setiap makhluk hidup akan mengalami kematian. Namun, bagi spesies manusia yang dasarnya 'sosialis', sebuah bentuk kematian terbaik adalah dimana kita bisa membantu atau berguna (melakukan yang terbaik) bagi manusia lainnya sebelum kita tiada.
 
Memento mori itu sendiri berasal dari bahasa latin, yang bermakna "Ingatlah akan kematianmu" atau "Ingatlah untuk mati".
 
Disini saya mau cerita kok bisa nemu bahasan seperti ini. Bermula dari series anime Gundam 00 kalimat ini muncul, memento mori bukan hanya sebuah kalimat melainkan sebuah senjata nuklir yang diciptakan oleh Innovator untuk melawan para pemberontak (Katharon) dan Celestial Being yang ada di Bumi.
 
Disini terdapat beberapa tokoh yang harus diketahui, yaitu:  
  • Earth Federation Force (EFF) atau bisa kita sebut sebagai pihak Federasi Bumi.
  • A-Laws, pasukan militer khusus yang ditugaskan oleh pihak Federasi untuk memberantas pemberontak, termasuk Katharon dan Celestial Being. 
  • Katharon, pemberontak yang ingin mengungkapkan 'kebusukan' dari pihak Federasi.
  • Celestial Being, sebuah organisasi yang diciptakan oleh Aeolia S yang tujuan utamanya adalah membuat perdamaian dengan menggunakan Gundam dan para Meister sebagai pilotnya.
  • Innovator, yang mengaku sebagai 'ras unggul' dan yang akan menciptakan kedamaian mutlak bagi umat manusia.
 
Politik dari seri Gundam 00 ini bisa dibilang 'ngambil' dari real life. Terdapat pembagian blok kekuasaan energi, untuk lebih lengkapnya bisa dilihat disini. Bermula dari negara di Timur Tengah (Republik Krugis) yang mengalami peperangan dan ancaman terorisme yang menjadikan negara tersebut hancur dan banyak memakan korban. Tidak mengenal usia, baik tua, muda bahkan anak-anak ikut berperang demi keberlangsungan hidupnya.

Setsuna F Seisei at Republic of Krugis - liputan6

Namun, apakah dengan berperang perdamaian itu akan tercipta?. Setelah semuanya hancur dan orang yang kita kasihi telah tiada, apakah itu impas untuk ditukarkan dengan perdamaian?. Apakah ada perdamaian tanpa peperangan? lalu, cara yang seperti apa yang dipakai untuk mewujudnya?. Mungkin bisa dijawab sejenak ya, hehe ..
 
Saya akan memberikan pandangan saya mengenai pertanyaan diatas :
 

1 . Apakah dengan berperang, perdamaian akan tercipta? 

Ya, tentu saja bisa, tetapi perdamaian semacam itu tidak berjalan lama. Terkadang, manusia itu sulit untuk mengendalikan emosinya, ketika seorang kehilangan sesuatu yang berharga, mereka 'mungkin' juga kehilangan jalan kehidupan. Bahkan juga punya niatan untuk balas dendam, hal-hal kecil dari diri kita inilah yang sadar/tidak sadar telah mempengaruhi pola pikir kita. Disini kita akan mempunyai berbagai hasrat yang panas bagai kobaran api. 
 
Kita ambil contoh dari Perang Dunia I dan II, kita aplikasikan dengan pandangan saya (atau argumen anda saat menjawab pertanyaan diatas tadi).
 
Kalau memang perang bisa membuat perdamaian mutlak (tidak ada perang lagi), maka perang adalah solusi dari semuanya. Namun, didunia kita terdapat 2 sejarah perang yang selalu dikenang secara universal, hal ini membuktikan bahwa perang bukanlah jelmaan perdamaian mutlak. Sekarang, apakah peperangan merupakan perbuatan yang baik dan dapat dibenarkan?. 
 
Sebagai manusia, kita telah terikat oleh hukum universal dan biasa kita sebut dengan HAM, dan merebut hak orang lain merupakan sebuah pelanggaran terhadap HAM. Namun, bagaimana bila ada hak-hak kita yang diambil, tetapi orang yang mengambil hak kita itu mengancam akan membunuh kita?. Sejauh yang kita tau bahwa sebuah peraturan/hukum tidak bisa 'berjalan sendiri' menangkap para pelanggar hukum, maka dari itu yang harus menjadi Mata Hukum adalah kita, manusia. Bagaimana bila manusia tadi (saksi mata) mengetahui kebenaran tapi dia berpura-pura buta demi keselamatannya sendiri?.

Bisa dipastikan, bahwa yang namanya perdamaian hanya khayalan manusia yang sejatinya ingin hidup saling berdampingan. Namun, dikarenakan pemikiran dan suasana hati yang berbeda, spesies ini pada akhirnya saling berperang.

Memento mori was created by Innovator

2. Setelah semuanya hancur dan orang yang kita kasihi telah tiada, apakah itu impas untuk ditukarkan dengan perdamaian?

Bayangkan saja bila kita menjadi warga Bumi dan prajurit Katharon pada seri Gundam 00 ini, ada senjata berkekuatan nuklir yang kekuatan tembakannya seperti Photon Blaster Cannon yang berada di Low Orbital Ring dan siap ditembakkan kapanpun (dan kita tidak mengetahui hal ini) demi mengatasi pemberontakan, tidak peduli dampak yang akan dihasilkan setelah senjata itu ditembakkan.
 
Setelah membaca pandangan saya diatas, apakah masih pantas menukarkan sesuatu yang jelas-jelas berharga dengan sebuah ilusi dengan embel-embel perdamaian?. Terkadang kehilangan sosok yang kita sayangi melalui tangan orang lain itu lebih menyakitkan daripada takdir yang telah memanggil.

3. Apakah ada perdamaian tanpa peperangan? lalu, cara yang seperti apa yang dipakai untuk mewujudkannya?

Mungkin untuk sekarang, saya menganggap perdamaian itu masih sebuah khayalan. Mengingat sifat manusia yang selalu berubah-ubah yang menjadikan frasa 'damai' itu ambigu, dan mungkin kelak di masa depan akan ada peperangan lagi, entah itu Cyber weapons atau fisik seperti PD 1&2. Namun, semoga itu semua tidak terjadi dan apa yang saya tulis ini adalah sebuah kesalahan.
 
Sejatinya, memento mori merupakan ajakan untuk selalu berbuat baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Buat hidup ini bermakna dan rasakanlah rasa senang membantu sesama. Cintailah alam sebagaimana kita cinta diri kita sendiri ataupun orang yang kita cintai. 

Bekerja untuk diri sendiri dan orang lain

Jadikan hidup ini berharga bagai hembusan nafas yang kita hirup melalui hidung kita, yang selalu membuat jantung kita bertetak. Lakukan apapun sebaik mungkin, seolah-olah kita akan mati besok. Junjung tinggi nilai kemanusiaan, moralitas, dan respect.

Mengingat bila kita meninggal kita tidak mempunyai apapun dan tidak bersama siapapun, kita ini sendirian terkubur didalam tanah.

Referensi: